Rabu, 05 Februari 2014

PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI TIMOR LESTE.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana pembangunan nasional untuk sebuah negara yang baru berkembang seperti Timor-Leste harus merumuskan visi pembangunan kedepan, dengan mengindentifikasi tantangan-tantangan pembangunan yang utama serta megembangkan strategi dan program pembangunan ekonomi yang baik. Namun Strategi pembangunan ekonomi yang terus berkembang dari waktu ke waktu membuat suatu negara tidak puas terhadap Pertumbuhan ekonomi di negara bersangkutan. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik.buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Inflasi dan penganguran yang tinggi akan mempengaruhi pembangunan ekonomi di Timor-Leste, tetapi perlu dicatat bahwa setiap negara berkembang akan proses pembangunan ekonominya selalu diikuti oleh inflasi dan pengangguran maka pemerintah yang bijaksana untuk melakukan kebijakan semaksimal mungkin. Masalah ketimpangan dan ketidakmerataan serta inflasi dan pengangguran tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi konteks internasional sehinngga menpegaruhi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi negara sedang berkembang sebagai bagian peningkatan interdependensia (Saling Ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem ekonomi. Pertumbuhan ekonomi secara sempit dapat diartikan dengan meningkatnya produksi total suatu daerah. Selain itu pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai peningkatan pendapatan perkapita serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah lepas dari peranan para pelaku ekonomi yakni pemerintah yang berperan dengan instrument kebijakan publik dan fiskal, swasta yang berperan dalam pengembangan investasi serta masyarakat itu sendiri yang dapat berperan sebagai input dari faktor produksi dan jaminan terciptanya pasar dalam perekonomian Investasi dalam pembangunan dapat dinyatakan pada nominal yang terdapat dalam APBN. Selain APBN itu pihak swasta dalam perkembangan ekonomi juga memberikan kontribusi positif, yakni dengan melakukan investasi yang biasa di kenal dengan privat investment. Namun Peranan penduduk dalam perekonomian sangat nyata, sesuai dengan asumsi klasik bahwa jumlah penduduk mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Karena jumlah penduduk yang besar merupakan gambaran pasar yang luas dan jaminan tersedianya input faktor produksi. Tersedianya pasar yang luas serta input produksi yang banyak merupakan pendorong bagi keberlangsungan produksi. Namun jumlah penduduk yang besar juga merupakan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi apabila tidak terjadi adanya akumulasi kapital. Akumulasi kapital merupakan suatu lingkaran perputaran modal bagi input faktor produksi tenaga kerja yang dapat berupa upah. Dimana alokasi upah tersebut tidak hanya digunakan sebagai konsumsi tetapi juga merupakan jaminan investasi karena semakin tinggi pendapatan perkapita diasumsikan akan meningkatkan jumlah tabungan. Sedangkan tabungan masyarakat merupakan jaminan atas tersedianya investasi. Pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi yang pesat, ternyata menghadapi kekecewaan.banyak negara dunia ketiga yang sudah mengalami pertumbuhan ekonomi, tetapi sedikit sekali manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan,penganguran dan ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Jadi Secara ekonomis kita mengetahui bahwa inflasi dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan fiskal yang agresif jika pemerintah memperluas kredit atau pembelajaannya. Maka harga barang akan naik dan akhirnya memepengaruhi stabilitas ekonomi sehingga inflasi akan semakin naik cepat hingga terjadi pengangguran, terjadinya inflasi yang sangat besar maka jumlah pengangguran akan bertambah karena harga barang-barang naik maka para perusahaan akan menurunkan aktivitas produksi yang selama ini berjalan karena harga sangat mempengaruhi permintaan suatu barang. Menurut para ahli ekonomi bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan tolak ukur suatu pembangunan ekonami dalam negara tertentu. jadi pertumbuhan ekonomi yang kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk maka kita bisa mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi pengangguran dari tahun ke tahun. Sehingga pemerintah membuat suatu kebijakan agar investasi dari luar negeri dan dalam negeri untuk menginvestasikan kegiatan ekonominya agar dapat membuka lapangan kerja di Timor-Leste agar mengurangi pengangguran guna memperlancar pembangunan fisik yang baik pada umumnya negara Timor-Leste. Namun Timor-Leste juga tidak hanya memerlukan strategi pembangunan ekonomi yang tepat dalam menciptakan ouput nasional, tetapi perlu di ciptakan kestabilan nasional dalam arti yang seluas-luasnya. ketidakstabilan politik akan menghambat kemajuan ekonomi sehingga menimbulkan pengangguran, sebaliknya ketergantungan di bidang ekonomi telah menimbulkan kerawanan-kerawanan dan akses-akses politik didalam negeri. Pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhenti akibat adanya inflasi yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi pengangguran yang tinggi pula. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan mengalami kemajuan maka laju pembangunan ekonomi suatu negara bisa ditunjukan dengan pertambahan produk domestic bruto merupakan salah satu indikator dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Usaha menghadapi pembambanguna ekonomi ini kita juga mencegah gelombang Inflasi, pengangguran yang tidak semestinya terjadi. Dengan berbagai program yang diambil pemerintah untuk meminimalkan dampak krisis keuangan global, pertambahan pengangguran hanya sebesar Langkah ini dilakukan karena konsumsi masyarakat merupakan kontributor dominan terhadap total pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan untuk semua proses pembangunan ekonomi. Dari uraian-uraian seperti di atas maka penulis menarik judul “PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI TIMOR LESTE. 1.2 Perumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut antara lain : 1.Sejauh mana Inflasi dapat menpengaruhi Pengangguran di Timor-Leste ? 2. Sejauh mana Pertumbuhan ekonomi dapat menpengaruhi Pengangguran Timor -Leste? 3. Sejauh mana Inflasi dan Pertumbuhan ekonomi dapat menpengaruhi Pengangguran di Timor -Leste? 1.3 . Hipotesis Dalam Penulisan skripsi ini adapun hipotesis yang akan diduga : 1. Di duga ada pengaruh Inflasi terhadap Pengangguran di Timor -Leste? 2. Di duga ada pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran di Timor -Leste? 3. Di duga ada pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap Pengangguran di Timor-Leste? 1.4 Tujuan Penelitian dan Kegunaan 1.4.1 Tujuan Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari dari semua mata kuliah : Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Perencanaan, Ekonomi Internasional, Ekonomi Publik, Teori Ekonomi Makro dan Teori Ekonomi Mikro ke dalam realita hidup masyarakat Timor-Leste antara lain. 1.4.2 Tujuan Penelitian 1. Ingin mengetahui pengaruh inflasi terhadap pengangguran di Timor-Leste 2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Timor-Leste 3. Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Timor-Leste 1.5 Kegunaan Adapun kegunaan dari penulisan yang penulis lakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah : Kegunaan bagi ilmu pengetahuan yaitu sebagai bahan perbandingan tentang ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek di lapangan. Kegunaan bagi pengambilan keputusan tentang Inflasi, Pertumbuhan ekonomi dan Pengangguran dimasa yang akan datang. Kegunaan bagi peneliti adalah untuk mengetahui inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Timor Leste? 1.6 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini penulis menguraikan hal-hal yang menyebabkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penganguran di Timor-Leste. Lokasi yang peneliti gunakan di Timor-Leste. sedangkan lokasi untuk mengambil data adalah Statistika Nasional Timor-Leste. Obyek yang penulis fokuskan dalam penelitian adalah pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di Timor-Leste. 1.7 Sistematik Penulisan BAB I PENDAHULUAN, Dimana bab ini menguraikan tentang alasan memilih Judul, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, ruang lingkup Penelitian dan sistimatik penulisan.
 BAB II TINJAUN PUSTAKA, Mengupas tentang teori-teori yang berkaitan judul Permasalahan yang telah dirumuskan pada bab yang terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini penulis menguraikan tentang identi fikasi variabel, definisi operasional, jenis dan sumber data, prosedur penetuan sampel, prosedur pengumpulan dan teknis analisis data. BAB IV PEMBAHASAN, pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah penlitian dan hasil penelitian yang akan di teliti. BAB V PENUTUP, pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran untuk Pihak yang berkompententi guna mengambil kesimpulan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan ini adapun teori-teori yang dapat digunakan untuk menperkuat isi dari pada Skripsi ini: 2.1 Pengertian Inflasi a) Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang umum secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang.kenaikan barang-barang diatas dimaksudkan diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi.Indeks harga konsumen adalah suatu parameter untuk mengukur biaya atau pengeluaran yang diperlukan untuk membeli sejumlah barang yang dibeli oleh rumah tangga keperluan hidup. Indeks harga perdagangan besar menitik beratkan pada barang-barang perdagangan besar. GNP deflator adalah jenis indeks yang mengcakup jenis-jenis barang yang berbeda dari kedua indeks sebelumnya.GNP deflator mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk dalam perhitungan GNP. Inflasi sebagai kenaikan harga umum secara terus-menerus dan persistan dari suatu perekonomian (Hera Susanti,Moh.Ikhsan Widyanti 42 : 1995) Indikator-indikator makro ekonomi ke-2 lembaga penerbit fakultas ekonomi UI. Menurut teori kuantitas sebab utama timbul inflasi adalah : kelebihan permintaan yang disebabkan karena perubahan jumlah uang beredar (Nopirin,177:2000) Inflasi dapat menyebabkan perubahan dalam pola pembagian pendapatan dan kekayaan masyarakat.inflasi seolah-olah merupakan pajak bagi seseorang dan merupakan subsidi bagi orang lain (Nopirin, 128:2000) Inflasi tidak lain adalah suatu pajak atas saldo kas yang dipegang oleh masyarakat karena uang makin tidak berharga. (Boediono,168 : 1985) Menurut Ackley tahun 1978 yang di kutip oleh Iswardono menyatakan bahwa inflasi adalah suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang-barang dan jasa secara umum. Menurut Iswardono proses perubahan harga relatif dipandang sebagai faktor utama penyebab inflasi.pendekatan ini didukung oleh tiga kelompok yang menamakan dirinya sebagai kelompok fiskal dan micksel memusatkan perhatiannya terhadap hal yang bersifat “non objects” sementara ini kelompok menempatkan perilaku uang sebagai penyebabnya. kelompok fiskal menyatakan bahwa pada umumnya merupakan hasil dari pengeluaran pemerintah, struktur pajak dan wajib pajak serta model anggaran belanja defisit dan juga beberapa kebijakn fiskal lainnya. kelompok micksel memusatkan penjelasannya pada antisioasi produsen atas keuntungan. Menurut Paul A. Samelson mendefenisikan inflasi terjadi apabila tingkat harga dan biaya-biaya umum naik.dalam pengertian diatas kita dapat menarik kesimpulan selama masa inflasi zaman harga dan biaya meningkat pada proporsi yang sama dan jarang sekali laju kenaikan yang sama pada masa inflasi. (296 : 1997 ) Kurva Phillips adalah ”Teori pilihan” atau trade off theory of inflation” menurut pandangan atau teori ini suatu negara atau bangsa dapat mencapai angka pengangguran yang rendah apabila mau berkorban berapa saja inflasi yang lebih tinggi. selain itu pilihan yang tidak enak ini (trade off) bisa bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. (Paul A. Samelson dan Wilhiam D.Norhhus,327 : 1997) 2.2. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith, dalam bukunya An Inguiry Into the Nature and Causes of the Wealth Nation (1776) mengemukan tentang proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang secara sistematis dan akurat meliputi dua aspek utama yaitu lain sebagai berikut : a. Pertumbuhan Out put total. b. Pertumbuhan Penduduk. Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Smith ada tiga yaitu : a. Sumber Daya alam yang tersedia (Faktor Produksi tanah). b. Sumber daya insani (Jumlah Penduduk) c. Stok barang modal yang ada. Menurut Smith, Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia merupakan batas maksimun bagi pertumbuhan suatu perekonomian. sumber daya insani (jumlah penduduk) menpunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.maksudnya jumlah penduduk akan menyesuiakan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari masyarakat. Stok Modal menurut Smith, merupakan unsure produksi yang secara aktif menentukan tingkat out put.peranannya sangat sentral dalam proses output. jumlah dan tingkat pertumbuhan tergantung pada laju pertumbuhan stok modal (sampai batas maksimum dari sumber daya alam) pertumbuhan penduduk, menurut Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah yang pas-pasan untuk hidup.jika tingkat upah di atas tingkat subsisten maka orang-orang akan kawin pada usia muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat,sebaliknya jika tingkat upah yang berlaku, lebih hidup rendah dari tingkat upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun. Solow – Swan, berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyedian faktor-faktor produksi. (Penduduk, tenaga kerja. akumulasi modal dan kemajuan teknologi). pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari analisis klasik yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkap pekerjaan penuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. dengan kata lain, sampai dimana perekonomian akan berkembang tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi kapital dan kemajuan teknologi. Pendapat Artur Lewis, dalam teori pertumbuhan ekonomi (1992: 48) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya cara atau teknologi produksi itu sendiri. Dari difenisi di atas kita dapa menarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output yang di hasilkan oleh masyarakat di capai tanpa adanya cara baru atau inovasi yang dapat disimpulkan hanya menggunakan padat karya dalam menentukan perekonomian mereka, sehingga proses pembentukan Product Domestic Bruto (PDB) mereka rendah dan lambat. Sedangkan menurut David Ricardo, dalam buku teori pertumbuhan ekonomi (1993 :17 ) mengembangkan model pertumbuhan menjadi lebih lanjut berupa penjebaran model pertumbuhan menjadi lebih tajam baik dalam konsep-konsep dalam memaksimalkan proses pertumbuhan ekonomi. melihat pada definisi pertumbuhan ekonomi David Ricardo di atas mengambil kesimpulan bahwa model pertumbuhan yang baik di lakukan oleh suatu Negara adalah model yang sesuia dengan keadaan dan mempunyai kemampuan yang merubah pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri. Menurut Profesor Kuznet (64: Ekonomi Judul 1 Dr Suryana, M.Si) Hadiah Nobel dalam “Ilmu Ekonomi”tahun 1871 mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai “kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat. Dalam definisi tersebut memiliki tiga komponen penting, yaitu: a. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dalam meningkatnya secara terus-menerus persedian barang.peningkatan output yang terus-menerus dan terpelihara merupakan mengivestasi pertumbuhan ekonomi. kemampuan untuk menyediakan berbagai macam barang adalah tanda kematangan ekonomi. b. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat kemampuan pertumbuhan dalam menyediakan aneka ragam barang kepada penduduk. kemajuan ekonomi membrikan dasar pra-kondisi untuk pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya memang suatu yang diperlukan, tetapi kondisinya belum cukup untuk merealisir pertumbuhan potensial yang terdapt dalam teknologi baru. c. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat. pembaharuan tekonologi harus dibarengi pembaharuan sosial. Pendapat Harrod Domar adalah ahli ekonomi yang mengembangkan analisis Keynes yang menekan tentang perlunya penanaman modal dalam menciptkan pertumbuhan ekonomi. oleh karena itu menurutnya setiap usaha ekonomi harus menyelamatkan proporsi tertentu dari pendapatan nasional yaitu untuk menanbah stok modal yang akan di gunakan dalam investasi baru. 2.3 Pengertian Pengangguran. Sadono Sukirno (472: 2000), memberikan pengertian bahwa pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengangguran tidak dapat mempunyai perang aktif dalam memperoleh pendapatan tetap (permanent) karena tidak mempunyai upah atau gaji dalam jangka waktu tertentu.namun secara aktif sebab mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu. Entang Sastaramadja (112: 1986), mengatakan bahwa pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntugkan penduduk yang berpendapatan rendah. keadaan ini dalam beberapa dasawarsa menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada jumlah pertumbuhan penduduk. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan terjadinya tingkat pengangguran disebabkan kurang terjadinya lapanngan kerja karena semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin meningkatnya tingkat pengangguran. T. Gilarso (253: 1991), memberikan pengertian pengangguran adalah tenaga kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi berusaha untuk mencari pekerjaan. Atas dasar tersebut maka pengangguran dapat di bedakan menjadi pengangguran terpaksa dan pengangguran sukarela. pengangguran terpaksa ialah tenaga kerja yang tidak berhasil memperoleh pekerjaan sekalipun mencari dan bersedia menerima pekerjaan dengan upah yang lebih rendah. Pengangguran sukarela ialah tenaga yang memilih lebih baik menganggur daripada menerima pekerjaan yang dirasakan tidak sesuia upah dari tingkat pengangguran yang biasa berlaku. Dari pengertian diatas kesimpulan bahwa pengangguran terpaksa ialah tenaga yang tidak mempunyai niat untuk bekerja dalam salah satu bidang dan biasanya adalah oleh kaun muda yang menganggur.sedangkan pengangguran sukarela ialah tenaga kerja yang mendapatkan upah yang tidak sesuia dengan keinginannya dan pengangguran ini terjadi pada orang-orang yang telah berkeluarga karena memperoleh upah untuk mencukupi kebutuhannya. Edgar O. Edwars, (288-299 : 1999), dapat mengelompokkan pengangguran menjadi beberapa dimensi sebagai berikut : 1. Waktu yang digunakan tenaga kerja yang bekerja, ingin bekerja lebih lama misalnya jam kerja perhari, perminggu atau pertahun. 2. Intensitas pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi makanan. 3. produktivitas kerja yang kurang disebabkan oleh berkurangnya sumber daya komplementer untuk melakukan pekerjaan Berdasarkan hal-hal diatas Edgar O. Edwars membedakan beberapa bentuk pengangguran : 1. Pengangguran terbuka baik suka rela (tenaga kerja yang mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa (tenaga kerja yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan). 2. Setengah menganggur yaitu tenaga kerja yang bekerja lamanya, Contoh : hari minggu, musiman kurang dari tenaga kerja yang dikerjakan. 3. tampaknya bekerja tetapi tidak bekerja secara penuh yaitu tenaga kerja tidak digolongkan sebagai penganggur terbuka dan setengah menganggur yang terdiri dari : a. Pengangguran tak kentara (disgined unemployment), misalnya para petani yang bekerja diladang selama sehari penuh pada hal pekerjaan itu selama tidak memerlukan waktu selama sehari penuh. b. Pengangguran tersembuyi (hidden unemployment) misalnya orang yang bekerja tidak sesuia tingkat atau jenis pendidikannya. c. Pensiunan lebih awal fenomena ini merupakan kenyataan yang terus berkembang dikalangan pegawai pemerintah. d. Tenaga kerja lemah (impaired) yaitu tenaga kerja yang mungkin bekerja waktu yang penuh (full time), tetapi intesitasnya lemah karena kurang gizi atau penyakitan. 4. Tenaga kerja yang tidak produktif yaitu tenaga kerja yang mampu bekerja secara produktif karena sumber daya kurang memadai maka tenaga kerja tidak bisa menghasilkan sesuatu dengan baik. Dari pengertian diatas maka penulis dapat disimpulkan bahwa pengangguran dipengaruhi oleh berbagai hal seperti waktu kerja, insentisitas pekerjaan dan produktivitas yang berkurang. apabila pengangguran terjadi berdasarkan hal-hal yang menyangkut adanya keseimbangan antara permintaan tenaga kerja dengan penawaran lapangan kerja.
 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari tiga variabel antara lain: Y = Variabel terikat (Dependent variabel) Pengangguran di Timor-Leste. X1 = Variabel bebas (Independent variabel) Inflasi di Timor-Leste. X2 = Variabel bebas (Independent variabel) Pertumbuhan Ekonomi di Timor-Leste. 3.2 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional yang dimaksud oleh penulis adalah untuk menjelaskan arti dari pada variabel-variabel yang ada yaitu tentang variabel–variabel yang terdapat pada judul Skripsi yang ada sebagai berikut: 1) Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang umum secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang.kenaikan barang-barang diatas dimaksudkan diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi di Timor-Leste 2) Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang di Timor-Leste. 3) .Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama di Timor-Leste 3.2. Deskripsi Operasional Variabel Gambar: 01. Paradigma desain X1 , X2 dan Y Keterangan: R = Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Timor-Leste rx1x2 = Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste. ryx1 = Pengaruh Inflasi dan Pengangguran di Timor-Leste. ryx2 = Pengaruh Pertumbuhan ekonomi dam Pengangguran di Timor-Leste. 3.4 Jenis Dan Sumber Data 3.4.1. Jenis Data a. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh berupa angka-angka yang bisa dapat diangkakan dan berkaitan dengan obyek yang akan diteliti. 3.4.2. Sumber Data a. Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari instansi-instansi maupun dari sumber-sumber tertentu yang telah disediakan. 3.5 Prosedur Penentuan Sampel Berdasarkan judul penelitian penulis menggunakan metode probabilitas yaitu dengan metode cluster sampling karena dalam pengambilan, penulis membagi populasi menjadi beberapa sub populasi atau strata, dan proses pengambilan sampel dilakukan di masing-masing bagian. 3.6. Prosedur Pengumpulan Data Berdasarkan judul yang ada, maka prosedur pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Teknik Observasi b. Teknik wawancara c. Questioner (Angket) 3.7. Teknik Analisis Data Metode yang digunakakan dalam menganalisis data yaitu: Regresi linier berganda yaitu untuk menganalisis sejauh mana pengaruh diantara variabel terikat dan variabel-variabel bebas tersebut. 1. Bentuk umum regresi linear berganda yaitu: Y = b0 + b1X1 + b2X2……..bxnk 2. Yang telah diramalkan dalam bentuk regresi adalah: Y= = b0 + b1X1 + b2X2 Keterangan : Y = Variabel terikat mewakili tingkat Pengangguran di Timor-Leste. X1 = Variabel bebas mewakili Inflasi di Timor-Leste. X2 = Variabel bebas mewakili Pertumbuhan ekonomi di Timor-Leste 3. Untuk analisis pertama regresi linear berganda yaitu: 4. Varian dan standard Error koefisien regresi parsial menurut Damodar Gurjati dan Sumarno Zain (1988 : 121) Var Standar error Var ( b12.3) = γ2 Standar error γb2 = Karena γ dalam praktek tak pernah diketahui, maka diperkirakan dengan Se2 sebagai berikut: Se2 = γ2 Se2 = 5. Koefisien determinasi Berganda ( R2 ) R2 = 6. Koefisien determinasi penyesuaian: R-2 = 7. Koefisien korelasi sederhana : a. Korelasi r12 adalah korelasi antara X1dengan Y r12 = b. Korelasi r13 adalah korelasi antara X2 dengan Y r13 = c. Korelasi r23 adalah korelasi antara X1 dan X2 r23 = 8. Koefisien korelasi parsial a. Koefisien korelasi parsial antara X1 dan Y dimana X2 dianggap konstan (tetap). r12.3 = b. Koefisien korelasi parsial antara X2 dan Y dimana X1 dianggap konstan (tetap) : r13.2 = c. Koefisien korelasi parsial antara X1 dan X2 dimana Y dianggap konstan (tetap) : r23.1 = 9. Pengujian Hipotesis 1. Uji t hitung 1 (Secara Individu) Dalam uji thitung1 dilakukan atas dasar variabel terhadap tingkat konsumsi masyarakat. a. Formulasi hipotesis Ho : β1 = 0 artinya tidak ada pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran Hi : β1=0 artinya ada pengaruh signifikan pertumbuhan ekonomi terhadap Pengangguran b. Menentukan taraf nyata (α) dengan formulasi dk = n – k t α / 2 = 0,5 % c. Menentuklan kriteria pengujian Ho diterima, apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel Hi ditolak, apabila – t tabel ≥ t hitung ≥ + t tabel d. Menentukan nilai uji statistic t hitung 1 = e. gambar grafik uji t hitung 1 Uji signifikansi variabel bebas (X1) secara parsial terhadap variabel terikat Gambar :01 (pengujian secara individu) (Pengaruh Inflasi terhadap Pengangguran di Timor-Leste) 2. Uji t hitung 2 (secara individu) Dalam uji t hitung2 dilakukan atas dasar variabel Inflasi terhadap Pengangguran di Timor-Leste. a. Formulasi hipotesis Ho : β2 = 0 artinya Inflasi tidak ada pengaruhi t Pengangguran di Timor-Leste. Hi : β2 =0 artinya Inflasi ada berpengaruh secara signifikan terhadap Pengangguran di Timor-Leste. b. Menentukan taraf nyata (α) dengan formulasi dk = n – k t α / 2 = 0,5 % c. Menentuklan criteria pengujian Ho diterima, apabila – t tabel ≤ t hitung ≤+ t tabel Hi ditolak, apabila – t tabel ≥t hitung ≥+ t tabel d. Menentukan nilai uji statistic t hitung 2 = e. Gambar grafik uji t hitung 2 Uji signifikan variabel bebas (X2 ) secara parsial terhadap variabel terikat Gambar :02 (Pengujian secara indiuvidu) (Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Timor-Leste) 3. Uji fhitung (pengujian hipotesis secara simultan) Uji f hitung merupakan uji yang dilakukan oleh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel – variabel bebas tersebut secara simultan dapat mempengaruhi variabel terikat. a. Formulasi hipotesis Ho : β1 = β2 = 0 Artinya Inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap Pengangguran di Timor-Leste. Hi : β1 β2 0 Artinya Inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan pengaruh secara signifikan terhadap Pengangguran di Timor-Leste. b. Menentukan taraf nyata (α) dengan formulasi dan nilai ftabel (α) atau 1-0,95 = 5% atau 0,05. c. menentukan taraf nyata (α)dan nilai ftabel ditentukan dengan derajat kebebasan (dk) = k – 1dan n – k d. Gambar grafik Uji f hitung secara simultan Uji signifikan varibel bebas secara simultan Terhadap variabel terikat. Tabel gambar uji f hitung e. Menentukan nilai uji statistic f hitung = Tabel 1. ANOVA Sumber variasi Jumlah kuadrat Derajat bebas Jumlah rata-rata kuadrat F hitung jumlah kuadrat regresi (K-1) ESS / (k – 1) Jumlah kudrat kesalahan (n – k) RSS / (n – k) Jumlah kudrat total (n – 1) Keterangan : JKT = (Jumlah Kuadrat Regresi) yang Mempunyai derajat (df). JKE = (Jumlah Kuadrat kesalahan) yang mempunyai derajat (df)2 JKT = (Total Jumlah Kuadrat) Yang mempunyai derajat kebebasan (df) n-1 K = Banyaknya jumlah variabel N = Banyaknya jumlah variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Direcção Nasional de Estatistica Kantor Direcção Nasional de Estatistica ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah no. 17/2003 tanggal 1 oktober 2003 Kantor Direcção Nasional de Estatistica berdiri pada tanggal 30 juni tahun 2000 dibawah masa pemerintahan transisi (UNTAET). Pada saat itu Kantor Direcção Nasional de Estatistica beralokasi di GPA Building, dan dipimpim oleh seorang staf internasional, sedangkan 10 orang diantaranya adalah staf nasional. Setelah Timor-Leste mempromasikan kemerdekaannya pada tanggal 20 mei 2000 Kantor Direcção Nasional de Estatistica dig anti menjadi direktorat dibawah ministeriu planiamento e finanças, dan dipimpin oleh seorang PLH directur hingga sekarang. Identik dengan peranan pegawai dalam tujuan pembangunan nasional maka Direcção Nasional de Estatistica melaksanakan tugas pokok pendataan nasional didasarkan pada peraturan nasional no. 17/2003 tanggal 1 oktober 2003 mengenai estatistika yang secara operasional melaksanakan beberapa pasal yang diatur sebagai berikut : Pasal 1. Data estatistika dan informasi statistika 1. Hubungan dengan tujuan diatas data estatistika merupakan data penyangkut perorangan dan badan hukum. Rumah tangga dan badan pemrintah yang dikumpulkan untuk keperluan estatistik. 2. Informasi statistik dilain pihak merupakn informasi hasil pengumpulan dan data estatistik yang menjelaskan fenomena ekonomi, sosial dan demografi. Pasal 2. Pengumpulan data estatistik Data statistik harus dikumpulkan dengan cara : 1. Riset statistik yang dapat berbentuk survey dan statistic primer dimana data dikumpulkan dengan cara wawancara program lewat surat, atau melalui saran yang sah. 2. Sumber-sumber data administrative dan semula dimaksudkan untuk keperluan bidang estatistik. Pasal 3. Dasar-dasar estatistk 1. Statistik dinas harus mematuhi dasar-dasar yang didesain untuk menjamin dapat dipercayai informasi yang dikumpulkan. 2. Data pribadi dan utama ditentukan menyangkut pemprosesan atas hasil tersebut dicakup dalam data-data estatistik dan harus dirumuskan dalam suatu perangkat tersendiri. 3. Dasar-dasar pokok berikut harus dijadikan landasan kegiatan statistik. a. Metodologi ilmiah. b. Otonomi etodologi c. Jaminan perlindungan data menyangkut perorangan dan badan hukum. d. Koordinasi dan integritas estatistik dinas untuk menjaga suatu sistem nasional yang kohesif. Pasal 4. Kerahasian data perorangan. 1. Data perorangan merupakan data estatistik dan informasi seperti pasal 1 2. Data perorangan harus bersifat sangat rahasia dan tidak boleh dibocorkan tampa tegas-tegas otoritas tertulis dari pribadi atau bahan yang bersangkutan. Pasal 5. Kerahasian dan Professional dan jaminan sahabat. Semua petugas dan pegawai bidan estatistik yang bekerja untuk tugas resmi estatistik harus terikat dengan kerahasiaan professional dan harus menandatangi suatu jaminan jabatan berkaitan dengan hal tersebut. Pasal 6. Kewajiban untuk memberi data bagi statistik dinas. 1. Perorangan dan badan hukum untuk memberi suatu data yang diperlukan guna menyusun statistik dinas. 2. Kewajiban menyediakan data hanya berlaku menyangkut statistik nasional semua menyangkut orang-orang yang disurvey dapat menentukan sendiri apakah akan memberikan data yang diminta atau tidak. Pasal 7. Tanggung jawab untuk mengumpulkan statistik yang dibutuhkan : 1. Badang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan estatistik adalah direktorat estatistik nasional dalam kementrian perencanaan dan keuangan. 2. Pada responde survey statistik dinas harus memberi data akurat dan lengkap dalam waktu yang ditetapkan yang diminta oleh direktorat estatistik nasional kementrian perencanaan dan keuangan. 3. Pelaksanaan statistik yang diminta oleh badan pemerintahan lain harus merujuk pada otorisasi oleh direktorat estatistik nasional sebelumnya. 4. Ketentuan yang tercantung dalam butir-butir sebelumnya harus mencakup secara spesifik keadaan yang tercantum pada bagian 2.1 (d) peraturan 2001/3 mengenai pembentukan pencacatan sipil pusat di Timor-Leste. 5. Deklarasi mengenai import ke dalam dan keluar harus diserahkan pada direktorat statistic nasional dalam waktu tiga bulan setelah penerimaan. Pasal 8 pengumpulan statistik yang dikumpulkan oleh badang-badang lain yaitu : Kementrian perencanaan dan keuangan dapat membri wewenan pengumpulan dari statistik dinas yang diperlukan oleh badan pemerintah lain, bila hal ini terjadi perlu dan tepat bertindak berasal proposal dengan dasar yang sah dari directorat statistik nasional. Cukup jelas bahwa peraturan yang telah ditetapkan mencerminkan garis-garis besar tugas yang seharusnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Apabila semua keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuia dengan fungsi dan tugasnya masing-masing, maka harapan atas pekerjaan yang hendak mencapai adalah maksimal. Secara geografis kantor Direcção nasional de estatistica terletak diwilayah kaikoli yang dibatasi oleh kantor EDTL di bagian utara, bagian selatan perbatasan dengan jalan raya atau berhadapan dengan Televizaun Timor Leste (TVTL) bagian timor perbatasan dengan kantor Centro treinamento Alfandega dan dibagian barat perbatasan dengan kantor Arquivo Nasional atau kantor kearsipan nasional. Kedudukan tugas dan fungsi Direcção Nasional de Estatistica Kantor Direcção Nasional de Estatistica adalah suatu lembaga pemerintah berada dibawah tanggung jawab langsung kepada mentri dan dipimpin oleh seorang Director kantor Direcção nasional de estatistica mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan sensus dan survey dibidang pendidikan dan pertanian serta pendapatan ekonomi nasional dan ketenagakerjaan. 2. Atas nama pemerintah mengadakan koordinasi dilapangan tentang kegiatan estatistika dan segenap instansi pemerintah baik dipusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam pengunaan defenisi, klasifikasi, ukuran dan lain-lain. Pengimplementasisn tugas dimaksud, kantor Direcção nasional de estatistica menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan, perencanaan, pengumpulan, pengolahan, pengajian data mengadakan analisis dibidangnya masing-masing. 2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan estatistika yang diperlukan serta dilaksanakan kerja sama dibidang estatistika dalam negeri maupun luar negeri. 3. Penyesuaian data tersebut kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan estatistika dibidangnya masing-masing secara berskala dari hasil penelitian sendiri maupun data sekunder. 4. Penyerbarluasan data estatistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tudak langsung. 4.2 Visi dan Misi Visi BPS Penyedia estaristik berkualitas Misi 1. Menyadiakan informasi estatistik yang berkualitas : lengkap, akurat, relevan, dan berkesinambungan. 2. Meningkat upaya koordinasi, integrasi singkronisasi, dan estandardisasi kegiatan estatistik dalam kerangka sistem estatistik nasional (SSN) yang andal efektif, dan efisien. Dan 3. Meningkatkan kapasitassumberdaya secara optimal sesuia dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang baik. 4.3Analisis Deskriptif 4.3.1 Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, dari nilai masing-masing inflasi (X1) dan prtumbuhan ekonomi (X2) dan nilai konstan terhadap nilai variabel pengangguran (Y) yang diperoleh dari regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dilakukan dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) diperoleh persamaan regresi untuk variabel inflasi (X1) pertumbuhan ekonomi (X2) dengan variabel pengangguran (Y) dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel : 01 Koefisien Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t B Stdr.Error Beta 1 (Constant) x1 x2 14.299 -0.039 0.357 5.136 0.152 0.512 -0.062 0.169 2.784 -0.255 0.697 Sumber Data: Pengolahan Dengan Program SPSS dan Sumber data dari kantor Estatistika Nasional. Dari tabel di atas menujukkan bahwa persamaan regresi berganda adalah : Y = 14.299 – 0.039X1 + 0.357X2 Dimana : = 14.299 artinya jika inflasi dan pertumbuhan ekonomi konstan. Maka besarnya pengangguran sebesar = 14.299 = -0.039 adalah koefisien regresi inflasi (X1) dengan pengangguran (Y), apa bilai petumbuhan ekonomi konstan maka nilai menurun sebesar-0.039. = 0.357 adalah koefisien pertumbuhan ekonomi (X2) artinya pertumbuhan ekonomi dalam satu-satuan penilaian atau meningkat sebesar 0.357. 4.3.2 Korelasi Regresi Linier Berganda Tabel : 02 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.169 0.029 -0.086 1.51175 Sumber Data: Pengolahan Dengan Program SPSS dan Sumber data dari kantor Estatistika Nasional. Dari hasil perhitungan analisis korelasi regresi linier berganda yang telah dilakukan, menghasilkan koefisien korelasi (r) 0.169 atau 16.9% artinya bahwa iflansi (X1) dan pertumbuhan ekonomi (X2) mempunyai hubungan yang cukup kuat terhadap variabel pengangguran (Y) dan koefisien determinan sebesar 0.029 atau 2.9%. Artinya inflasi (X1) petumbuhan ekonomi (X2) memberikan kontribusi penjelasan pada pengangguran (Y), sebesar 2.9.dan selebihnya sebesar 0.071% atau 7.1%, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikut sertakan dalam ini. 4.3.3.Pengaruh Inflasi (X1) Terhadap Pengangguran (Y) Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Pada hasil di atas diperoleh besarnya nilai t hitung yaitu -0.255 dan nilai t tabel sebesar 2.101 dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% maka t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu -0.255 < 2.101, hal ini berarti variabel inflasi(X1) dikatakan ada tidak pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran (Y) dalam taraf nyata alfa 0.05 dalam penelitian ini dapat diterima. 4.4 Pengujian Hipotesis 4.4.1Uji Signifikan Karena t tabel > t Hitung atau 2.101 > -0.255 maka Ho ditolak Uji Signifikan Variabel Inflasi Terhadap Variabel Pengangguran Maka hasil analisis koefisien korelasi parsial antara inflasi dengan pengangguran di kontrol oleh distribusi hubunganya sangat lemah karena nilai sebesar -0.062. 4.4.2 Pengaruh Variabel Pertumbuhan Ekonomi (X2) Terhadap Pengangguran (Y). Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product and Service Solution) pada tabel di atas tersebut dapat diperoleh besarnya nilai t hitung yaitu 0.697 dan nilai t tabel sebesar 1.980, dengan tingkat kepercayaan 95% dan taraf nyata 5% maka t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu 0.697 < 2.101. Hal ini berarti bahwa variabel pertumbuhan ekonomi (X2) ada pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran (Y) pada taraf nyata 0.05% dalam penelitian ini dapat diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai varibel perttumbuhan ekonomi tidak ada pengaruh dan secara signifikan terhadap pengangguran. 4.4.3. Uji Signifikansi Karena t hitung < t tabel yakni 0.697 < 2.101 maka Ho ditolak Gambar : 06 Uji signifikan Variabel Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Maka hasil analisis koefisien korelasi parsial antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran dikontrol oleh periklan, maka nilai sebesar 0.167, maka dikatakan hubunganya sangat lemah karena nilai tidak mendekati satu. 4.4.4 Pengaruh Variabel Inflasi (X1) dan Pertumbuhan Ekonomi (X2) Secara Simultan Terhadap Variabel Pengangguran (Y) Untuk mengetahui pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan terhadap pengangguran adalah: Tabel : 3 ANOVA Model Sum of Squares Df ean Squares F Regression Residual Total 1.148 38.852 40.000 2 17 19 0.574 2.285 0.251 Sumber Data: Hasil Pengolahan SPSS dan sumber data dari kantor statistika nasional. Dari tabel di atas menujukkan bahwa nilai F hitung 0.251 Sedangkan F tabel diperoleh F 0.05 (2) (97) = 3.09 artinya F hitung lebih besar dari F tabel atau nilai sebesar F hitung > F tabel = 0.251 > 3.59 maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi dan pertumbuhan ekonomi tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran, pada taraf nyata 0.05%. Uji Signifikan Antara Variabel Bebas Inflasi (X1) dan Pertumbuhan Ekonomi (X2) Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Pengangguran (Y) ¬ BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, maka diperoleh persamaan regresi berganda adalah Y = 14.299 -0.039X1 + 0.357X2 Dimana inflasi (X1) dan pertumbuhan ekonomi (X2) konstanta, maka nilai konstanta pengangguran (Y) akan meningkat sebesar 14.929, sedangkan jika inflasi (X1) terhadap pengagguran (Y) maka X2 dianggap konstan, maka nilai menurun sebesar -0.039, sedangkan jika peretumbuhan ekonomi (X2) terhadap pengangguran (Y), maka X1 dianggap konstanta maka nilai sebesar 0.357. 2) Berdasarkan analisis koefisien korelasi berganda: besarnya nilai koefisien korelasi regresi (r) di peroleh sebesar 0.169 atau 16.9% artinya varibel inflasi (X1) dan pertumbuhan ekonomi (X2) mempunyai hubungan yang cukup terhadap variabel pengangguran (Y) sedangkan koefisien determinasi diperoleh sebesar 0.029 atau 2.9% sedangkan sisanya 0.071 atau 7.1% dipengaruhi oleh faktor lain. Varibel inflasi (X1) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran (Y) karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel yaitu = -0.255 < 2.101. Variabel pertumbuhan ekonomi (X2) ada pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran karena nilai t hitung kecil besar dari t tabel yaitu= 0.697 < 2.101. 3) Berdasarkan analisis Varians (ANOVA): Variabel inflasi (X1) dan pertumbuhan ekonomi (X2) secara bersama-sama atau simultan ada pengaruh yang signifikan terhadap pengangguran (Y), karena hasil analisis F hitung lebih kecil dari F tabel yaitu = 0.255 < 3.59 dengan selang kepercayaan 95% dengan menggunakan taraf nyata 5%. 5.2 Saran Adapun saran dari penulis skripsi ini, adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste. Untuk lebih giat lagi merancang pembangunan ekonomi Timor Leste dengan memasukan investasi asing dan menanamkan modal untuk investasi lokal agar membuka tempat-tempat produksi dan lapangan kerja agar dapat mengurangi tingkat inflasi dan mengurangi juga tingkat pengangguran sehingga dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi. 2. Bagi Universitas Nasional Timor Lorosa’e Semoga dengan penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa fakultas Ekonomi khususnya IESP untuk menyusun skripsi lanjutan dan akan di jadikan sebagai bahan referensi dalam penyusunan skripsi. 3. Bagi Penulis Merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dan sebagai bahan acuan dimana memberikan manfaat dalam menanbah wawasan untuk menjawab teori yang ada untuk menjawab masalah yang terjadi di lapangan.
 Daftar Pustaka 1. Dr.Suryana, M.Si.Ekonomi Pembangunan, Penerbit Salemba Empat. 2. suherman Rosyidi. 2002 Teori Ekonomi Makro dan Mikro, Edisi kedua, FEUI. Jakarta, 3. Sukirno, Sadono. Teori Ekonomi dan Makro, Rajawal. Jakarta, 2002. - Pengantar Teori Mikro ekonomi, Edisi Ketiga. 4. Arsyad, Lincolin, 1999 Ekonomi Pembangunan. STIE. Yogyakarta. 5. Boediono, 1993. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Edisi kedua. UGM Yogyakarta 6. Payaman J.Simanjuntak . 2001. ,Edisi Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. 7. DR. Boediono. Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Edisi 2 8. Supranto, Tahun 1985. Statistika II, 9. Sritua Arief, Metodologi Penelitian. 10. Ekonomi Moneter I dan II, Nopirin. 11. M.Iqbal Hasam – Pokok-Pokok Materi Statistika 2.Setember 1999 12. Internet (www.google.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar